Bisyr al-Hafi lahir di Baghdad, pada tahun 179 H dan meninggal di sana. Beliau seorang tokoh besar baik dalam bidang fiqh, hadits maupun tashawwuf dan beliau sempat berjumpa Fudhoil Ibn Iyadl (W. 187) seorang ulama terkemuka di zamannya.
Bisyr al-hafi mempunyai 3 saudara perempuan semuanya ahli ibadah dan orang zuhud dan juga wara’. Beliau awalnya adalah seorang yang suka keluar malam bersama teman sejawatnya, pesta ria dan bersenang-senang. Suatu ketika dalam keadaan mabuk, beliau berjalan sempoyongan, tiba-tiba ditemukan secarik kertas bertuliskan: nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bisyr kemudiam membeli minyak untuk memerciki kertas tersebut kemudian menyimpannya dengan hati-hati di rumahnya.
Malam harinya ada seorang berkata dalam mimpinya ia diperintah Allah untuk mengatakan kepada Bisyr: Engkau telah mengharumkan nama-Ku, maka Aku pun telah mengharumkan dirimu. Engkau telah memuliakan nama-Ku, maka Aku pun telah memuliakan dirimu. niscaya Aku akan harumkan namamu, baik di dunia maupun di akhirat nanti kelak. (Lihat: ar-Risalah al-Qusyairiyyah, Hal. 19)
Kemudian beliau meninggalkan kebiasaan buruknya berubah menjadi orang yang ahli ibadah, zuhud dan sangat hati-hati dalam kehidupannya, sampai-sampai Beliau dikenal seorang yang tidak memakai alas kaki, awal mula beliau tidak memakai alas kaki adalah suatu hari beliau datang ke penjual alas kaki, mau membeli sandal. Kemudian sang penjual karena lihat Bisyr compang-camping dengan nada yang tidak baik penjual berkata, sudah berapa banyak orang faqir sepertimu yang aku tanggung dan merepotkanku saja. Sejak itu beliau melepas alas kakinya dan tidak mau memakai selamanya. (Lihat: Bidayah Wa an-Nihayah, Jilid: 10). Mimpi Bisyr pernah bermimpi berjumpa rasulullah dan berpesan kepada Bisyr,
Bisyr al-Hafi mengatakan, saya bermimpi berjumpa Rasulullah dan beliau mengatakan kepada saya: Apakah kamu mengetahui kenapa Allah mengangkat derajat engkau dibandingkan kawan-kawanmu yang lain? Saya menjawab, kami tidak mengetahui Ya Rasulallah, beliau bersabda: karena engkau mengikuti sunnahku, berkhidmah kepada orang-orang sholeh, selalu menasehati kawanmu ketika salah jalan, cinta kepada para sahabatku, dan ahli baitku. Sehingga Allah berikan engkau kedudukan yang mulia. (Lihat: ar-Risalah al-Qusyairiyyah, Hal. 14)
Imam Daruquthny (W. 385 H) pernah ditanya tentang Bisyr al-Hafi, beliau mengatakan oarang yang sangat tsiqqoh dan tidak diriwayatkan darinya kecuali hadits yang shohih. (Lihat: Siyar A’lamin Nubala’, Jilid: 10/475).
Bisyr al-Hafi meninggal tahun 227 H di Baghdad yang menghantarkannya sangat banyak sekali juga yang menshalatkan, sampai dikatakan: tidaklah jenazah keluar dari rumahnya ba’da shalat shubuh baru dimakamkan sehabis shalat isya’. (Lihat: Thabaqoth asy-Sufiyyah, Hal. 43).
Itulah sekilas kehidupan Bisyr al-Hafi, semoga Allah senantiasa menjaga kita dan dikumpulkan kelak bersama orang-orang sholeh Aamien Allahumma Aamien. Al-Faqir Ila Allah, ZA.