Di dalam buku ‘Uqalaa’al-Majaniin ini terdapat pesan yang luar biasa, karena di dalam buku ini dikisahkan banyak orang-orang yang dianggap gila orang mayarakat pada umumnya namun memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa, karena mereka mampu bersenandung, menjawab dan mengajukan pertanyaan yang orang lain tidak pikirkan. Dan tidak sedikit bisa mengelabui penguasa dengan perkataan yang “out of the box”. Mungkin ini benar sebagaimana uangkapan Syaikh Muhammad Amin asy-Syinqithi,
اُنْظُرْ إِلىَ القَوْلِ وَلاَ تَنْظُر إِلىَ القَائِلِ “`Perhatikanlah ucapannya jangan memperhatikan siapa yang mengucapkan“
Hal ini memang lumrah terjadi karena terkadang kita memandang dari sisi lahiriyah seseorang bukan dari sisi dhahiriyyah, walaupun acapkali hal ini menjerumuskan kita pada kesalahan. Buku ini juga membarikan pelajaran penting, bagaimana terkadang kita melihat seseorang yang berfikir dan berpenampilan agamawan namun lebih dominan memikirkan duniawi, begitupun orang yang kita anggap memikirkan duniawi seperti pedagang, petani, pengusaha maupun berkebun namun mereka senantiasa memfokuskan pikirannya kepada ukhrowi.
Memang benar sebuah pepatah arab mengatakan,
خُذِ الحِكْمَةَ وَلَوْ مِنْ دُبُرِ الدَّجَّاجِ
Ambillah hikmah (pelajaran) walaupun hal itu keluar dari pantat ayam.
Anas Ibn Malik menceritakan bahwasannya tatkala kami bersama rasulullah dan para sahabatnya, lewatlah seorang laki-laki. Kemudian beberapa orang meneriaki, dia orang gila. Kemudian Rasulullah mengatakan, laki-laki ini tertimpa musibah bukan orang gila, sesungguhnya orang gila yang sebenarnya adalah mereka yang gemar bermaksimat kepada Allah. (H.R Ibn Asakir, dalam Kitab Kanzul A’mal, Jilid: 4/270). Maka banyak yang mendefinisikan bahwa orang gila adalah orang yang sering mendapatkan celaan, sering dilempari, menyobek-nyobek baju sampai compang camping atau orang yang melawan kebiasaan masyarakat pada umumnya.
Padahal kita tengok rasulullah tatkala berdakwa tak sedikit yang mengatai beliau dengan sebutan gila, karena rasul menghancurkan kebiasaan mereka yang jauh dari Allah dengan kemaksiatan-kemaksiatan mereka dan mendatangkan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaan buruk mereka yaitu ajaran agama Islam. (Lihat: ‘Uqolaa’ al-Majaaniin, Hal. 29-30). Maka hal yang sering kita lihat mereka yang sering disebut gila, namun mereka orang yang sangat tekun beribadah, melampaui yang berfikir sehat. Karena mereka yang terlalu cinta dengan sang Pencipta-Nya. Maka terkadang kita temukan orang-orang seperti ini banyak dicari karena setiap yang diucapkan adalah mutiara hikmah karena keluar dari hati yang tulus dan cinta yang mendalam kepada sang penciptanya.
Siapa-siapakah diantara orang-orang cerdas yang dianggap gila itu, ikuti hikmah pagi berikutnya.
Semoga goresan ini bermanfa’at dan menjadi pelajaran yang berharga bagi kehidupan kita semuanya Aamien Allahumma Aamien. Al-Faqir Ila Allah, ZA.
#hikmahpagi #darularifin #infokajian #ngajibareng #ustadzzainularifin #gila2 #kotajambi