Lompat ke konten

Pondok Pesantren Darul Arifin Jambi

Hikmah Pagi: Menghindari dari Pandangan Yang Tidak Baik

Pandangan yang tidak baik (‘ain) bisa menyebabkan seseorang celaka, tapi sebaliknya pandangan yang baik disertai dengan do’a yang baik akan menimbulkan kebaikan dan keberkahan.

Sebagaimana kisah Nabi Ya’kub bersama dengan anak-anaknya,

وَقَالَ يَا بَنِيَّ لَا تَدْخُلُوا مِنْ بَابٍ وَاحِدٍ وَادْخُلُوا مِنْ أَبْوَابٍ مُتَفَرِّقَةٍ ۖ وَمَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ۖ إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ

Dan Ya’qub berkata: “Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri”. (Q.S. Yusuf: 67).

Menurut mayoritas para ulama’ tafsir, ya’qub memberikan pesan kepada anak-anaknya agar tidak memasuki gerbang melalui satu pintu karena dikwatirkan pandangan jahat (‘ain) kepada mereka. Mengingat mereka memiliki bentuk fisik dan rupa yang menawan, sehingga beliau merasa kwatir mereka terkena tatapan mata jahat itu benar adanya hingga bisa membuat seseorang penunggang kuda terpelanting dari kudanya. (Lihat: Tahsir Ibn Katsir, Jilid: 2/484).

Rasulullah pernah bersabda melalui Jabir Ibn Abdullah,

إِنَّ الْعَيْنَ لَتُدْخِلُ الرَّجُلَ الْقَبْرَ وَتُدْخِلُ الْجَمَلَ الْقِدْرَ

‘Ain adalah haq (benar), dapat memasukkan seseorang ke dalam kuburan dan dapat memasukkan onta ke dalam kuali. (H.R. Ibn Nu’aim, dalam Hilyatul ‘Auliya’, Jilid: 7/90).

Dalam hadits lainpun di sebutkan melalui Jabir juga,

أَكْثَرُ مَنْ يَمُوتُ من أمتي بَعْدَ وَقَضَاء الله وقدره بالعين

kebanyakan yang meninggal dunia dari umatku setelah qodlo Allah dan qodar-Nya adalah disebabkan oleh ‘ain. (H.R. Al-Hakim, Jilid: 3/46).

Maka orang yang kagum kepada sesuatu lebih baik mendo’akan kebaikan dan keberkahan, karena ketika seseorang itu mendo’akan keberkahan kepada orang lain maka akan terhindar dari penyakit ‘ain tersebut. Nabi pernah berkata kepada Amir Ibn Rabi’ah yang kagum kepada Sahal Ibn Hunaif hingga sahal terkena penyakit ‘ain, Rasulullah mengatakan apakah kamu tidak mendo’akan dia keberkahan? Karena do’a keberkahan bisa mencegah penyakit ‘ain. (Lihat: Jaami’ Li Ahkamil Qur’an, Jilid: 9/227).

Rasulullah berlindung dari penyakit ‘ain dengan berdo’a,

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan binatang yang beracun dan dari setiap mata yang menyakitkan. (H.R. An-Nasa’i, dalam sunannya, Jilid: 6/250).

Semoga Allah senantiasa melindungi dan menjaga kita semua Aamien Allahumma Aamien. Al-Faqir Ila Allah, ZA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait