Melanjutkan kajian air yang unik dan bisa menjadi inspirasi kehidupan, di mana air akan selalu menjadi kebutuhan utama dalam setiap kehidupan.
- Air mengajarkan kita kesabaran. Sebagaimana kita lihat bagaimana ombak mengalirkan gelombang air dari satu batu ke batu yang lain. Mereka meninggalkan bekas diantara bebatuan yang bisu. Sebagaimana Allah pernah menyampaikan firman-Nya kepada Nabiyullah Muhammad, surat al-Kahfi ayat: 28,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
Maka terus berjuang memang selalu terdapat tantangan dan rintangan maka sabar dan istiqamah dalam berdakwah sangat diperlukan. Setetes air bisa melubangi batu yang besar, bukan karena di paksa dan dengan cara kekerasan, akan tetapi karena dilakukan terus menerus dan dalam keistiqamaan.
- Air mengajarkan kasih sayang. Pemandangan ini akan kita rasakan dikala shubuh pagi hari, di mana air merayu dedaunan pepohonan yang hijau yang mengalir bersamaan dengan angin sepoi-sepoi di pagi hari. Hal ini senada dengan firman Allah surat Ali Imran ayat 159,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
- Air mengajarkan kelembutan, air dalam wadah dengan berbagai bentuk dan ukuran mengubah bentuknya tetapi tanpa mengubah komposisi dan mineralnya. Air selalu lembut dengan siapapun, karena kelembutannya; keberadaannya selalu dinantikan oleh siapa saja. Terkadang di dalam kehidupan sikap lembut bisa meluluhkan siapa saja dari pada kita terus-terusan kasar dan marah, terkadang tidak menghasilkan solusi malah menghasilkan sengketa dan masalah.
- Air mengajarkan ketawadluan. Sebagaimana kita mengetahui air jatuh dari awan yang sangat tinggi di atas langit dan jatuh dipermukaan bumi. Hal ini mengajarkan kita untuk terus berupaya menebar kebaikan kepada sesama dan berupaya untuk senantiasa memberi. Sebagaimana hadits Rasulullah,
وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلّٰهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ
Dan tidaklah seorang hamba bersikap tawadhu’ kecuali Allah pasti mengangkat (derajatnya). (H.R. Imam baihaqi dalam sunan kubronya, Jilid: 3/184).
الْكَرَمُ التَّقْوَى وَالشَّرَفُ التَّوَاضُعُ وَالْيَقِيْنُ الْغِنَى
Kedermawanan adalah ketakwaan, kemuliaan adalah tawadhu’ dan keyakinan adalah kekayaan. (H.R. Ibnu Abi Dunya dan kanzul ummal fi sunanil af’aal wa aqwaal, Jilid: 3/90).
Semoga Allah mengaruniakan kita keberkahan di dunia dan akhirat Aamien Allahumma Aamien. Al-Faqir Ila Allah, ZA.