Di sela-sela perjalanan pulang mengisi kajian, ada obrolan yang menarik sampai pada pertanyaan kepada apa hukum mencabut Uban?
Hal ini ditanyakan karena uban identik dengan masa kematangan, ada yang menikmati karena sebagai cahaya rambut, ada juga yang tidak mau melihat kilau rambut sehingga disemir dengan warna hitam atau warna-warna berbeda (seperti pirang).
Rasulullah ﷺ bersabda menjelaskan tentang uban,
لَا تَنْتِفُوا الشَّيْبَ فَإِنَّهُ نُورُ الْمُسْلِم يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Jangan kalian mencabut uban karena uban itu adalah cahaya orang muslim di hari kiamat”. (HR. Nasa’i dalam sunannya, Jilid: 8/136, dan Imam At-Tirmidzi mengatakan haditsnya hasan shohih).
لاَ تَنْتِفُوا الشَّيْبَ فَإِنَّهُ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشِيبُ فِى الإِسْلاَمِ إِلاَّ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً وَحَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
Janganlah kalian mencabut uban, tidaklah seseorang beruban –walaupun sehelai- dalam Islam melainkan setiap ubannya akan dihitung sebagai suatu kebaikan dan akan menghapuskan satu kesalahan. (H.R. Al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubro, Jilid 7/311, dan Imam al-Hakim menshohihkannya).
Dan masih banyak lagi hadits yang lain menjelaskan tentang “Uban”.
Dari hadits di atas ulama’ sepakat memakruhkan mencabut uban baik yang ada di rambut maupun jenggot, pendapat ini didasarkan atas pendapat Imam Nawawi (Lihat: Kitab majmu’ syarh muhadzdzab, Jilid: 1/299, Hasyiyah Qolyuby, Jilid: 1/208), Ibn Qudamah dari kalangan madzhab Hambaly juga berpendapat sama (Lihat: al-Mugny, Jilid: 1/105). Hal inipun dikuatkan oleh Syekh Wahbah Zuhayli (Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Jilid: 4/227).
Memang dari kalangan madzhab hanafiyyah mengatakan boleh dengan catatan untuk menghias diri. (Lihat: Mausu’ah Kuwaitiyyah, Jilid: 40/70), Namun mayoritas ‘Ulama mengatakan makruh.
Ada seorang yang meneliti tentang uban Ismael Galvan dari Spanyol dengan hasil penelitian yang menajubkan dia mengatakan bahwa orang yang beruban akan hidup sehat dan berumur panjang.
Jadi jangan kwatir beruban, karena ia akan menjadi cahaya di hari akhir nanti. Uban adalah secercah cahaya yang terlupakan padahal sinarnya akan dirasakan pada hari kemudian.
Semoga Allah menjaga kita dan orang-orang tua kita semuanya Aamien Allahumma Aamien.