Dari Ahmad ibn Abdullah ibn Yusuf, menceritakan bahwa Imam asy Syafi’i pernah mengatakan,
إِنَّكَ لَا تَقْدِرُ تُرْضِي النَّاسَ كُلَّهُمْ فَأَصْلِحْ مَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَإِذَا أَصْلَحْتَ مَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ؛ فَلَا تُبَالِ بِالنَّاسِ.
Kamu tidak akan mampu membuat senang dan bahagia semua orang, hendaklah engkau perbaiki hubunganmu dengan Allah ﷻ. Jika engkau telah memperbaikinya, niscaya kamu tidak akan menghiraukan (omongan) orang lain”. (H.R. Baihaqi dalam kitab az-Zuhd al-Kabir, Jilid: 1/105).
Jadi yang kita cari bukanlah pujian manusia, sebab pujian terkadang menjadi musibah dan melalaikan kita dari mengingat Allah. Yang kita cari bagaimana Allah bisa ridlo terhadap apa yang kita kerjakan. Semoga Allah menjaga kita untuk bisa istiqomah di jalan-Nya dan kita senantiasa saling mendo’akan barangkali diantara para pembaca adalah orang yang sangat dekat dengan Allah.
Semoga Allah menjaga keistiqomaan kita Aamien.
