Ingatlah kedudukan kita di hati para makhluk Allah, sesuai dengan kedudukan kita di mata manusia, dan kedudukanmu di sisi Allah sesuai dengan kedudukan Allah di dalam hatimu.
Maka Imam al-Ghazali pernah menyampaikan nasehat yang sangat brharga, apabila suatu hari nanti engkau merasa diri kamu lebih baik dari orang lain, maka ingatlah:
- Apabila orang tersebut lebih tua dari kita, maka katakanlah: beliau Islamnya lebih dahulu. Maka ketaatannya lebih banyak dari pada kami,
- Apabila orang tersebut lebih muda dari kita, maka katakanlah: dosa beliau lebih sedikit dari kami,
- Apabila orang tersebut lebih mengetahui dari kita, maka katakanlah: beliau lebih baik dari kami dalam banyak hal,
- Apabila beliau lebih bodoh dari kita, maka katakanlah: beliau lebih baik dari kami. Karena bodoh lebih baik, dari pada berilmu tetapi tidak diamalkan. Dan ilmu adalah saksi di hari kiamat bagi orang ‘Alim,
- Apabila melihat orang yang berbuat dosa, maka katakanlah: semoga Allah menutup usia beliau dengan husnul khatimah. (Lihat: ‘Indama Yahlu al-Masa’, Hal: 295).
Maka ada kata bijak: ‘’setiap orang memang punya masa lalu, akan tetapi juga yang perlu diingat adalah: setiap mereka juga punya masa depan, yang mana kita tidak ada yang mengetahuinya’’.
Imam Asmu’i mengatakan: Apabila para sahabat diuji dengan pujian, mereka berdo’a kepada Allah:
اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّيْ بِنَفْسِي وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِي مِنْـهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِيْ مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا يَقُوْلُوْنَ
Ya Allah, Engkau mengetahui dii ini, dan saya pun mengetahui diri ini dari pada mereka. Ya Allah jadikanlah saya lebih baik daripada yang mereka sangkakan, Ampunilah saya atas apa yang tidak mereka ketahui, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. (H.R Al-Baihaqi, dalam Syu’ubul Imannya, Jilid 4/228).
Semoga Allah senantiasa menjaga kita semuanya Aamien Allahumma Aamien. Al-Faqir Ila Allah, ZA.