Lompat ke konten

Pondok Pesantren Darul Arifin Jambi

Hikmah Pagi : Uwais Al-Qarni (W.37 H) Yang Di Anggap Gila (3)

Menggali tentang kehidupan Uwais al-Qarni memang menarik, seorang yang menyembunyikan identitas dirinya sampai dianggap khalayak umum gila. Namun memiliki semangat membaja dalam menjalankan ibadah.

Robi’ Ibn Khutsaim (W. 65 H) seorang ulama ahli hadits yang meriwayatkan banyak hadits dari jalur Ibn Mas’ud (W. 32 H), beliau menceritakan: suatu hari saya pernah ingin menjumpai Uwais, beliau sedang duduk di masjid seusai shalat shubuh. Dalam hati saya berkata, saya tidak akan mengganggu beliau sampai beliau menyelesaikan dzikirnya, ternyata beliau menetap ditempatnya mengerjakan shalat sampai waktu dzuhur. Saya bergumun lagi, saya tidak akan mengganggunya sampai shalat ashar. Beliau melanjutkan shalatnya sampai magrib, dalam hati saya berkata lagi, beliau pasti pulang untuk buka puasa ke rumah. Ternyata beliau masih di tempat shalatnya sampai isya’. Saya mengira-ngira terus dalam hati, setelah isya’ beliau pasti pulang untuk buka puasa. Ternyata beliau masih di tempat shalatnya sampai shubuh, kemudia duduk. Mata beliau terasa kantuk, tapi beliau berusaha untuk tetap terjaga dan berujar, Ya Rabb! Saya berlindung kepadamu dari mata yang tertidur, dan perut yang tidak merasa kenyang. Kemudian Robi’ Ibn Khutsaim mengatakan, sudah cukup bagiku mencermati kegiatan beliau, kemudian saya kembali ke rumah.

Hadits dari Qatadan dari Hasan semoga Allah meridloi keduanya, Rasulullah pernah bersabda: Ada orang-orang yang jumlahnya lebih banyak dari pada Bani Robi’ah dan Mudlor, kelak akan masuk Surga karena syafa’at seorang laiki-laki dari umatku, maukah kalian saya beritahu nama laki-laki tersebut?
Para sahabat menjawab, tentu kami ingin sekali ya Rasulallah, Rasul menjawab, laki-laki itu adalah Uwais al-Qarni. (Lihat: Shahih Jami’ Shaghir, Jilid: 6/338).

Kemudian Rasulullah bersabda,
Wahai Umar apabila engkau menemukannya, maka sampaikanlah salamku untuknya, dan ngobrolah dengannya sampai ia mendo’akanmu. Ketahuilah bahwa dia menderita penyakit kusta, lalu ia pernah berdo’a memohon kepada Allah (untuk kesembuhannya), Allah langsung angkat penyakitnya. Kemudian beliau berdo’a lagi untuk dikembalikan penyakitnya, dikembalikan oleh Allah sebagian penyakitnya. (Lihat: ‘Uqola’ Majaaniin, Hal: 98-99). Tak sampai di sini ceita Uwais masih banyak cerita yang lain, begitu kekasih Allah. Beliau menyembunyikan ke’alimannya, sampai dikatakan ketika ada orang hendak belajar hadits atau meriwayatkan hadits dari beliau, beliau mengatakan, saya tidak ingin menjadi ahli hadits karena akan disibukkan dengan orang banyak. Saya lebih menikmati kesendirian dengan Allah. Beliau orang yang istimewah sampai-sampai sahabat terbaik nabi seperti Umar Ibn Khattab (W. 23 H) diperintahkan nabi untuk memohon do’a kepadanya.

Semoga kita nanti dikumpulkan bersama orang-orang shalih Aamien Allahumma Aamien. Al-Faqir Ila Allah, ZA.

#hikmahpagi #darularifin #infokajian #ngajibareng #ustadzzainularifin #kotajambi

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait