Bercerita tentang Imam Syafi’I (W. 204 H) maka tidak akan pernah habis untuk di tulis karena keluasan dan kepiawaiannya dalam setiap idang ilmu pengetahuan.
Suatu hari duduklah sang pemuda belia diantara kerumunan orang-orang untuk menanyakan berbagai pertanyaan kepada Imam Syafi’I, karena malu dan adab beliau. Maka Imam Syafi’I tertunduk malu dan terdiam demi untuk menjaga akhlaqnya.
Kemudian guru beliau Muslim Ibn Khalid az-Zanji (W. 180 H) menyampaikan, sampaikanlah fatwa kepada orang-orang yang bertanya kepadamu wahai Abu Abdillah; demi Allah sudah waktunya engkau berfatwa. Pada waktu itu menurut beberapa riwayat beliau masih berusia lima belas tahun. Beliau senantiasa menghidupkan malam dengan shalat dan ibadah sampai meninggal dunia. (Lihat: Tarikh Baghdad, Jilid: 2/64).
Di waktu menjelang shubuh, seorang ahli fiqih dari Mesir menjumpai Imam Syafi’I yang sedang memegang mushhaf.
Kemudian beliau berkata: ‘’Fiqih telah menyibukkan kalian dari al-Qur’an, sungguh saya memegang mushhaf seusai shalat isya’ tidak menutupnya sampai shalat shubuh’’. Imam Syafi’I mengatakan, siapa yang mempelajari al-Qur’an kemuliannya akan bertambah dan siapa yang belajar fiqh maka kecerdasan dan kemuliannya akan terangkat. (Lihat: Manaqib Imam Syafi’I, Jilid: 1/281).
Semoga kita dan keturunan kita dianugerahi kesolehan dan kecintaan terhadap al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Aamien Allahumma Aamien. Al-Faqir Ila Allah, ZA.