Menjelaskan masalah keimanan memang butuh kesabaran karena ia masalah yang abstrak, walau banyak hadits yang menerangkan namun keyakinan masih turun naik bak sinyal hp, Semoga hadits-hadits di bawah ini bisa menjadi muhasabah bersama, dari Anas Ibn Malik menceritakan,
خَطَبَ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم خُطْبَةً مَا سَمِعْتُ مِثْلَهَا قَطُّ، فقالَ: لَوْ تعْلمُونَ ما أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كثيراً، قَالَ : فَغَطَّى أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم . وُجُوهَهُمْ ولهمْ خَنِينٌ .
Suatu ketika Rasulullah ﷺ berkhutbah, tidak pernah aku mendengarkan khutbah seperti itu sebelumnya. Beliau bersabda, Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, kalian pasti akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Anas berkata, Maka para sahabat Rasulullah menutupi muka mereka lalu menangis terisak-isak. (Muttafaqun ‘Alaihi, Lihat: Shohih Bukhari, Jilid: 6/68 dan Shohih Muslim dalam shohihnya Jilid: 7/92).
Ketakutan yang luar biasa ditunjukkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya, maka jangan remehkan dosa kecil apalagi dosa besar, dan jangan sekali mudah mengatakan ah.. tidak apa-apa nanti masuk neraka dulu dicuci dosa baru masuk surga, kalau bisa ini tidak diucapkan karena neraka tidak enak dan panasnya sangat luar biasa dalam riwayat tirmidzi dikatakan seseorang baru akan dipindahkan dari neraka menuju surga paling cepat adalah 50 ribu tahun akhirat bukan dunia, (kita berlindung darinya), semoga kita adalah ahli surga.
Rasulullah ﷺ menggambarkan kondisi neraka, dari Ibn Mas’ud
يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لَهَا سَبْعُونَ أَلْفَ زِمَامٍ مَعَ كُلِّ زِمَامٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ يَجُرُّونَهَا.
Rasulullah ﷺ telah bercerita bahwasanya beliau pernah diperlihatkan neraka jahanam. Di dalam neraka tersebut terdapat tujuh puluh ribu tali pengikat. Setiap tali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat. (HR. Muslim dalam shohihnya, Jilid: 4/2184, dan Tirmidzi dalam sunannya, Jilid: 4/701).
Dalam riwayat Abu Hurairah Rasulullah ﷺ bersabda,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ قَالُوا وَاللَّهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهَا مِثْلُ حَرِّهَا.
Api yang dinyalakan oleh manusia di dunia ini hanya sepertujuh puluh panas api neraka Jahanam di akhirat kelak. Para sahabat bertanya, Ya Rasulullah, sesungguhnya api di dunia ini sudah cukup panas bagi kami. Rasulullah menegaskan, Api di dunia ini ditambah enam puluh sembilan kali panas yang sama, bila dibandingkan dengan panas api neraka. (HR. Muslim dalam shohihnya, Jilid: 8/149)
Dalam riwayat Nu’man Ibn basyir, Rasulullah ﷺ menegaskan,
إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا مَنْ لَهُ نَعْلَانِ وَشرَاكَانِ مِنْ نَارٍ يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ كَمَا يَغْلِ الْمِرْجَلُ مَا يَرَى أَنَّ أَحَدًا أَشَدُّ مِنْهُ عَذَابًا وَإِنَّهُ لَأَهْوَنُهُمْ عَذَابًا.
Sesungguhnya siksa penghuni neraka yang paling ringan adalah seseorang yang dipakaikan sepasang sendal yang terbuat dari api hingga otaknya mendidih sebagaimana mendidihnya air yang sedang direbus. Pada saat itu, orang tersebut mengira bahwasanya dialah orang yang mendapat siksaan yang paling pedih, padahal ia adalah penghuni neraka yang paling ringan siksanya. (H.R Imam Muslim dalam shohihnya, Jilid: 1/196 dan al-Hakim dalam Mustadraknya, Jilid: 4/624).
Setelah melihat begitu beratnya di neraka, kita berdo’a semoga yang belum bertaubat bergegas bertaubat kepada Allah, yang masih setengah-setengah dan suka semena-mena bersegera untuk istiqomah, yang sudah istiqomah dijaga keistiqomaannya sampai menghadap sang Maha Pencipta. Semoga Allah senantiasa menjaga kita semuanya, Aamien Allahumma Aamien.