Hadits dari Ka’ab bin Malik, dari ayahnya, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُجَارِىَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِىَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللهُ النَّارَ
Barangsiapa yang menuntut ilmu karena hendak mendebat para ‘ulama, atau berbangga-bangga di hadapan orang-orang bodoh, atau ingin perhatian orang tertuju pada dirinya, maka Allah akan masukkannya ke dalam neraka.” (HR. Tirmidzi dalam sunannya, Jilid: 5/32).
أَحَبٌّ الدِّيْنِ إِلىَ اللهِ الحَنِيْفِيَّةُ السَّمْحَة
Agama yang paling dicintai di sisi Allah adalah agama yang berorientasi pada semangat mencari kebenaran secara toleran. (HR. Thabrany Mu’jam al-Ausath, Jilid: 7/125).
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُجَارِىَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِىَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللهُ النَّارَ
Barangsiapa yang menuntut ilmu karena hendak mendebat para ‘ulama, atau berbangga-bangga di hadapan orang-orang bodoh, atau ingin perhatian orang tertuju pada dirinya, maka Allah akan masukkannya ke dalam neraka.” (HR. Tirmidzi dalam sunannya, Jilid: 5/32).
أَحَبٌّ الدِّيْنِ إِلىَ اللهِ الحَنِيْفِيَّةُ السَّمْحَة
Agama yang paling dicintai di sisi Allah adalah agama yang berorientasi pada semangat mencari kebenaran secara toleran. (HR. Thabrany Mu’jam al-Ausath, Jilid: 7/125).
Jadi menghargai pendapat dengan toleran bukan menyudutkan apalagi memusuhi.
Semoga Allah menjaga semangat belajar dan keistiqomaan kita dalam mencari setitik ilmu Allah Aamien.