Ibnu Taimiyah (W. 728 H) mengatakan,
Zuhud adalah menghindari sesuatu yang tidak bermanfaat kelak di akhirat.
Sementara Wara’ adalah meninggalkan hal-hal yang dapat membahayakan nasib seseorang di akhirat kelak.
Ibrahim bin Adham (W. 781 H) berkata, Zuhud itu Tiga macam: (1). Zuhud fard ialah meninggalkan hal – hal yang haram, (2). Zuhud fadl ialah meninggalkan hal – hal yang halal (walaupun itu halal untuknya karena kehati-hatian ia meninggalkannya) dan (3). Zuhud As-salamah meninggalkan hal – hal yang subhat.
Umar bin Abdul Aziz (W. 101 H), kalau beliau bergadang untuk keperluan umum maka beliau akan menghidupkan lampu yang dari fasilitas negara, akan tetapi kalau untuk kepentingan pribadi atau keluarga beliau tidak mau menggunakan fasilitas Negara beliau mengambil dari uang pribadi beliau.
Ketika suatu malam lampu agak redup, beliau berdiri untuk memperbaikinya, lalu ada yang bertanya, wahai Amirul Mukminin? Cukuplah kami saja yang membenarkanya!”Umar menjawab “ Saya adalah Umar ketika berdiri, dan Saya juga Umar ketika duduk. (Lihat: Sirah dan Manaqib Umar Ibn Abdul ‘Aziz, Hal. 43). Saudara perempuan Bisyr Al-Haafi (W. 227 H), bertanya kepada Imam Ahmad bin Hambal (W. 241), apabila kami melihat di atas rumah kami, lalu ada penjaga malam membawa lampu kemudian lampu itu sinarnya menerangi kami, bolehkah kami memintal benang di bawah cahaya lampu itu? Imam Ahmad bertanya, Siapa kamu? semoga Allah memaafkanmu? Jawab perempuan itu, saya adalah saudaranya Bisyr Al-Haafi, mendengar itu Imam Ahmad sontak menangis dan berkata, di rumahmu ada orang yang sangat wara’, maka jangan memintal benang di bawah sinar lampu itu. (Lihat: Thabaqat as-Shufiyyah, Hal. 46)
Bisyr Al-Hafii seorang tokoh besar yang terkenal dari Baghdad banyak kisah inspiratif dari beliau, di mana beliau dulu merupakan pemuda berandal yang kemudian bertaubat kepada Allah. Kemudian menjadi orang yang sangat ‘Alim yang dikenal di saentero Baghdad. In sya Allah nanti kami akan tulis kisahnya.
Semoga Allah senantiasa menjaga dan menaungi kita semuanya dengan ridlo-Nya Aamien Allahumma Aamien. Al-Faqir Ila Allah, ZA.